Alhamdulilah… Puasa Angka Perceraian di Batam Turun
Satu minggu pelaksanaan ibadah puasa ternyata membawa dampak yang positif terhadap penurunan kasus perceraian di Batam. Berdasarkan data yang didapatkan dari Pengadilan Agama Kelas IB Batam, dari tanggal 29-2 Juni lalu terdapat 21 kasus atau rata- rata satu hari empat pengajuan, jumlah ini jauh menurun jika dibandingkan dengan hari biasanya yakni mencapai 15- 20 berkas pengajuan.
Panitera Muda Hukum PA Kelas IB Batam, Badrianus mengatakan turunnya kasus perceraian di Batam memang sering terjadi setiap tahunnnya. Biasanya pasangan yang hendak bercerai memilih menunda pengajuan hingga pelaksaaan ibadah puasa dan lebaran usai.
“Setelah itu pengajuan akan membludak kembali,” kata Badrianus, Senin (5/6/2017).
Pria asal Sumatera Barat ini menjelaskan periode Januari hingga Mei tahun ini jumlah pengajuan perceraian mencapai seribu lebih pengajuan yang masuk. Jumlah ini tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya.
Untuk penyebab perceraian, pria yang akrab disapa Badri ini mengatakan masih permasalahan ekonomi. Kondisi ini diperburuk dengan lesunya ekonomi saat ini, sehingga membuat banyak kepala keluarga yang kehilangan pekerjaan.
“Ini mempengaruhi, dari sesi wawancara yang kami lakukan dengan penggugat jawabannya paling dominan adalah masalah ekonomi,” ujarnya.
Dari total pengajuan tersebut masih didominasi oleh pihak wanita yang mengajukan berkas perceraian. “60 banding 40 persen lah,” tutupnya.
Sementara itu, Psikolog Fetty mengatakan ekonomi menjadi peran penting penyebab perceraian. Banyaknya tuntutan yang sudah mulai tidak terpenuhi atau berangsur- angsur berkurang dari bisanya menjadi pemicu perceraian.
“Kebutuhan tidak terpenuhi seperti biasanya, sehingga memicu perselisihan, kekerasan dalam rumah tangga dan berujung pada gugatan,” kata Fetty.
Dia menambahkan, lesunya perekonomian di Batam turut mendorong meningkatnya pengajuan gugatan cerai, ditambah ada faktor lain seperti orang ketiga
Sumber : Batam Pos